Laporan Metabolisme Sel
Cara Kerja Enzim dan Faktor yang Mempengaruhi
Kerja Enzim
Biologi
Disusun Oleh :
Abdur Razaq
Naufal
Bondan Novanis Punto Aji
Fahreza Rifqi
Priyatama
XII – MIPA 6
SMA NEGERI 10 SAMARINDA
SAMARINDA
KALIMANTAN TIMUR
2016
BAB I
DASAR TEORI
A. Pengertian
Enzim
Menurut Syamsuri
metabolisme sangat bergantung pada enzim.Enzim berperan sebagai pemercepat
reaksi metabolisme di dalam tubuh mahkluk hidup, tetapi enzim tidak ikut
bereaksi.
B. Struktur
Enzim
Enzim merupakan protein
yang tersusun atas asam – asam amino. Kebanyakan enzim berukuran lebih besar
dari substratnya.akan tetapi,hanya daerah tertentu dari molekul enzim tersebut
yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang disebut dengan sisi aktif (active
side).
Secara kimia, enzim yang
lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein dan bagain
bukan protein.
1. Bagian
protein disebut apoenzim, tersusun atas asam – asam
amino.Bagian protein bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh
suhu dan keasaman.
2. Bagian
bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan
yang aktif.Gugus prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut
kofaktor, misalnya besi, tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari
senyawa – senyawa kompleks disebut konenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A,
tiamin, riboflavin, asam pantotenat, niasin, piridoksin, biotin, asam folat,
dan kobalamin.
C. Ciri
– Ciri Enzim
1. Biokatalisator :
enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang digunakan untuk
mempercepat proses reaksi.
2. Protein :
sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu yang tinggi
dan dipengaruhi pH.
3. Bekerja
Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaksi
tertentu, tidak dapat mempengaruhi raeksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh
enzim tersebut substrat.Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam
zat yang bereaksi di dalam sel sangat banyak, maka macam enzim pun banyak.
4. Dapat
Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak
berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali
selama enzim itu tidak rusak.
5. Rusak
Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein .
Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak dapat
bekerja lagi.
6. Tidak
Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun
tidak ikut bereaksi.
7. Bekerja
Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa
menjadi senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun
senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula.
D. Cara
Kerja Enzim
1. Teori
Gembok - Anak Kunci
Sisi aktif enzim mempunyai
bentuk tertentu yang hanya sesuai untuk satu jenis substrat saja.Bentuk
substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti gembok cocok dengan anak
kuncinya.Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara spesifik. Substrat yang
mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif enzim akan berikatan dan
membentuk kompleks transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini tidak stabil
sehingga pembentukan produk berlangsung dengan sendirinya.Jika enzim mengalami
denaturasi (rusak) karena panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat
tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yang sama.
2. Teori
Induced Fit
Reaksi antara substrat
denan enzim berlangsung karena adanya induksi molekul substrat terhadap molekul
enzim.Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat fleksibel dalam menyesuaikan
struktur sesuai dengan struktur substrat. Ketika substrat akan terinduksi dan
kemudian mengubah bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif
yang semula tidak cocok menjadi cocok (fit). Kemidian terjadi pengikatan
substrat oleh enzim, yang selanjutnya substrat diubah menjadi produk.Produk
kemudian dilepaskan dan enzim kembali pada keadaan semula, siap untuk mengikat
substrat baru.
· Hati
Hati
merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah
kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk
sebagai alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan
cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia,
urea, serta asam urat dengan memanfaatkan nitrogen yang berasal dari asam
amino.
Proses
pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi. Lobus hati
terbentuk dari sel parenkimal dansel non-parenkimal. Sel parenkimal pada hati
disebut hepatosit, menempati sekitar 80% volume hati dan melakukan berbagai
fungsi utama hati. 40% sel hati terdapat pada lobus sinusoidal. Hepatosit
merupakan sel endodermal yang terstimulasi oleh jaringan mesenkimal secara
terus-menerus pada saat embrio hingga berkembang menjadi sel parenkimal. Selama
masa tersebut, terjadi peningkatan transkripsi mRNA albumin sebagai stimulan
proliferasi dan diferensiasi sel endodermal menjadi hepatosit.
Manfaat Hati Ayam Bagi Kesehatan
Hati
ayam termasuk dalam golongan jerohan yang dihindari karena kadar kolesterolnya
tinggi, bagi yang punya masalah dengan kolesterol. Namun di sisi lain hati
bermanfaat bagi kesehatan, karena banyak mengandung zat besi, folate dan zinc.
Mengkonsumsi
hati dapat menghindari anemia dan membantu secara cepat jika kekurangan atau
kehilangan darah. Hati ayam juga membantu sistem kekebalan tubuh, karena
kandungan protein dan mineralnya tinggi. Karena kaya akan zat besi, folate dan
vitamin B12, hati ayam sangat mudah diserap dan membuat butir darah merah. Maka
hati sangat baik untuk mencegah anemia serta memulihkan kekurangan darah
setelah operasi. Selain itu hati ayam kaya akan zinc (seng) yang sangat
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan mempertahankan kekebalan tubuh, maka baik
untuk mereka yang tidak nafsu makan.
BAB II
ALAT DAN BAHAN
1.
Rak tabung
reaksi.
2.
Lumpung
porselin dan penumbuk.
3.
Pipet tetes.
4.
Lidi dan korek
api.
5.
Penjepit tabung
reaksi.
6.
Pemanas.
7.
Thermometer.
8.
Kaki segitiga.
9.
Bunsen.
10.
HCL dan NaOH.
11.
Es/air dingin.
12.
Aquades.
13.
H2O2.
14.
Spritus.
15.
Hati ayam.
BAB III
PROSEDUR PRAKTIKUM
1.
Tumbuklah hati
ayam dan tambahkan sedikit Aquades.
2.
Kemudian
ambillah ekstraknya dengan cara menyaringnya.
3.
Isilah ke lima
tabung reaksi (Tabung A,B,C,D dan E) masing-masing dengan 0,5cm ekstrak hati.
4.
Tambahkan 5
tetes HCL pada tabung B dan 5 tetes NaOH pada tabung C.
5.
Panaskan tabung
B dengan pemanas dan dinginkan tabung E dalam wadah berisi es/air dingin.
6.
Tambahkan 10
tetes H2O2 ke dalam masing-masing tabung A,B,C,D dan E.
7.
Amatilah apa
yang terjadi.
8.
Ujilah ke lima
tabung menggunakan lidi yang membara.
9.
Masukkan data
berikut.
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
Tabung
|
Isi dan perlakuan
|
Keadaan Gelembung
|
Ada/Tidaknya Api
|
A
|
Ekstrak hati
+ H2O2+bara api
|
Gelembung ++++
|
Ada
|
B
|
Ekstrak hati
+ HCL+H2O2+bara api
|
Gelembung
|
Ada
|
C
|
Ekstrak hati
+ NaOH+ H2O2+bara api
|
Gelembung +
|
Tidak ada
|
D
|
Ekstrak hati
dipanaskan+ H2O2+bara api
|
Gelembung ++
|
Ada
|
E
|
Ekstrak hati
dalam es+H2O2+bara api
|
Gelembung +++
|
Ada
|
Pengisian data:
++++ = gelembung gas banyak sekali/nyala bara api besar
sekali
+++ = gelembung
gas banyak/nyala api besar
++ = gelembung
gas sedang/nyala bara api sedang
+ = gelembung
gas sedikit/nyala bara api kecil
- =
gelembung gas tidak ada/nyala bara api tidak ada
BAB V
PEMBAHASAN
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan
dihasilkan oleh sel. Enzim mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis
reaksi kimia tertentu.Sebagai contoh enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi
H2O dan O2 dengan reaksi sebagai berikut :
2H2O2 ->
2H2O + O2
Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan.Percobaan ini
dilakukan dengan menggunakan hati ayam. Hati ayam digunakan karena banyak mengandung enzim
katalase. Yang terjadi pada ekstrak saat diberikan perlakuan sebagai berikut:
1.
Ekstrak
ditambah H2O2 (hidrogen peroksida)
Saat
ekstrak diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung
udara yang banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang
terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O
(air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala
api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga
diuraikan menjadi oksigen (O2).
2.
Ekstrak
ditambah HCl dan H2O2
Pertambahan
HCl disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu
asam. Kemudian ditambah H2O2ternyata tidak
terbentuk gelembung udara ketika dimasukkan bara api ke dalamnya juga tidak
terjadi nyala api. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak
dapat bekerja dalam kondisi terlalu asam.
3.
Ekstrak
ditambah NaOH dan H2O2
Penambahan
NaOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu
basa. Kemudian ditambah H2O2 ternyata
terbentuk gelembung udara yang sedang, tetapi saat bara api
dimasukkan ke dalamnya tidak terjadi nyala api. Hal ini membuktikan
bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi terlalu
basa.
4.
Ekstrak
dididihkan kemudian ditambah H2O2
Ekstrak
yang dididihkan kemudian ditambah H2O2, ternyata tidak
timbul gelembung udara dan saat bara api dimasukkan ke dalamnya juga
tidak timbul nyala api. Hal ini disebabkan karena protein di dalam
enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat
menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.
5.
Ekstrak
dimasukkan kedalam Es di tambah H2O2
Ekstrak
yang dimasukkan kedalam es kemudian ditambah H2O2, ternyata
menimbulkan gelembung udara sedikit saat bara api di masukkan ke dalamnya, dan
juga menimbulkan nyala api sedikit. Hal ini disebabkan karena pada suhu 00C enzim akan inaktif (tidak aktif sementara).
Pertanyaan
1.
Adakah perbedaan data yang anda peroleh dari tabung
A, B, dan C?
Ada pada tabung A gelembung-gelembung
udara yang banyak. Sedangkan pada waktu dimasukkan lidi
membara ke dalamnya, timbul nyala api. Di tabung B tidak terbentuk gelembung udara
ketika dimasukkan bara api ke dalamnya juga tidak terjadi nyala api. Pada
tabung C terbentuk gelembung udara yang sedang, tetapi saat bara api
dimasukkan ke dalamnya tidak terjadi nyala api.
2.
Dari percobaan A, B, dan C apakah yang merupakan
variabel bebasnya?
NaOH, HCl, dan
suhu.
3.
Apakah tujuan pemberian HCl pada tabung B dan NaOH
pada tabung C?
Pada tabung B
diberi HCl untuk mengetahui apakah enzim dapat bekerja pada suasana asam. Di
tabung C dilakukan pemberian NaOH adalah untuk menegetahui apakah enzim dapat
bekerja dalam keadaan basa.
4.
Apakah variabel bebas dari percobaan A,D, dan E?
Suhu
5.
Hilangkan pada tabung A dengan memecahkannya
menggunakan lidi, kemudian tambahkan lima tetes lagi H2O2 apakah
yang terjadi? Ulangi berkali-kali hingga tidak muncul gelembung. Mengapa dengan
penambahan H2O2 tidak muncul gelembung?
Karena saat
konsentrasi H2O2 diperbanyak sebelumnya semua sisi
aktif enzim sudah bekerja. Membuat H2O2 tidak lagi
dapat diuraikan lagi menjadi H2O secara sempurna. Sehingga
lama-kelamaan tidak lagi muncul gelembung.
6.
Gas apa yang muncul dalam percoban tadi? Bagaimana
cara mengujinya jelaskan?
Gelembung gas yang
terbentuk adalah gelembung hydrogen.Gelembung gas ini terbentuk karena ion
positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi.Contoh,
pada laruutan HCl terjadi reaks ielektrolisis yang menghasilkan gas hidrogen
sebagai berikut.
HCl(aq) ->
H+(aq)+Cl-(aq)
Reaksireduksi:2H+(aq)+2e- H2(g)
Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq) Cl2(g) + 2e-
Reaksireduksi:2H+(aq)+2e- H2(g)
Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq) Cl2(g) + 2e-
7.
Dari percobaan yang anda lakukan, apa sajakah yang
mempengaruhi enzim katalase?
a. Konsentrasi
enzim
Seperti pada
katalis lain, kecepatan suatu reaksi yang menggunakan enzim tergantung pada
konsentrasi enzim tersebut. Pada suatu konsentrasi substrat tertentu, kecepatan
reaksi bertambah dengan bertambahnya konsentrasi enzim.
b. Konsentrasi
Substrat
Jika sisi aktif enzim belum bekerja seluruhnya, penambahan konsentrasi
substrat dapat mempercepat terjadinya reaksi. Namun, jka semua sisi aktif enzim
sudah bekerja, penambahan konsentrai substrat tidak mempercepat reaksi. Dengan
kata lain konsentrasi substrat berada pada titik jenuhatau kecepatan reaksi
sudah maksimal.
c. Suhu
Oleh karena
reaksi kimia dapat dipengaruhi oleh suhu, maka reaksi yang menggunakan katalis
enzim dapat dipengaruhi oleh suhu.Pada suhu rendah reaksi kimia berlangsung
lambat, sedangkan pada suhu yang lebih tinggi reaksi berlangsung lebih cepat.
Disamping itu, karena enzim itu adalah suatu protein, maka kenaikan suhu dapat
menyebabkan terjadinya proses denaturasi. .Enzim pada umumnya stabil pada
temperatur 45-55oC.Sebaliknya, enzim pada mikroorganisme termofilik
yang berada pada sumber mata air panas gunung berapi, atau pada lubang
hidrotermal bawah laut dapat stabil pada suhu kurang lebih 100oC.
d. Pengaruh
Ph
Seperti protein
pada umumnya, struktur ion enzim tergantung pada pH lingkungannya.Enzim dapat
berbentuk ion positif, ion negatif, atau ion bermuatan ganda. Dengan demikian
perubahan pH lingkungan akan berpengaruh terhadap efektivitas bagian aktif
enzim dalam membentuk kompleks enzim substrat. Disamping pengaruh terhadap
struktur ion pada enzim, pH rendah, atau pH tinggi dapat pula menyebabkan terjadinya
proses denaturasi dan ini akan mengakibatkan menurunnya aktifitas enzim.
Terdapat suatu nilai pH tertentu atau daerah pH yang dapat menyebabkan
kecepatan reaksi paling tinggi.pH tersebut dinamakan pH optimum.
e. Pengaruh
Inhibator
1. Hambatan
Reversibel
Molekul atau
ion yang dapat menghambat reaksi dinamakan inhibitor.Hambatan terhadap
aktivitas enzim dalam suatu reaksi kimia mempunyai arti yang penting, karena
hambatan tersebut merupakan mekanisme pengaturan reaksi-reaksi yang terjadi pada
tubuh.Disamping itu hambatan dapat memberikan gambaran lebih jelas tentang
mekanisme kerja enzim.Hambatan reversible dapat berupa hambatan bersaing atau
hambatan tidak bersaing.
·
Hambatan bersaing
Disebabkan
karena adanya molekul yang mirip dengan substrat, yang dapat pula membentuk
kompleks, yaitu kompleks enzim inhibitor. Pembentukan kompleks enzim inhibitor
ini sama dengan pembentukan kompleks enzim substrat,
yaitu melalui
penggabungan inhibitor dengan enzim pada bagian aktif enzim. Dengan demikian terjadi
persaingan antara inhibitor dengan substrat terhadap bagian aktif
enzim.Inhibitor yang menyebabkan hambatan bersaing disebut inhibitor bersaing.
·
Hambatan tidak bersaing
Tidak
dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi substrat dan inhibitor yang melakukannya
disebut inhibitor tidak bersaing.Dalam hal ini inhibitor dapat bergabung dengan
enzim pada suatu bagian enzim diluar bagian aktif.
2. Hambatan
Irreversibel
Hambatan
irreversible ini dapat terjadi karena inhibitor bereaksi tidak reversible
dengan bagian tertentu pada enzim, sehingga mengakibatkan berubahnya bentuk
enzim.Dengan demikian mengurangi aktivitas katalitik enzim tersebut.
8.
Apakah semua enzim bekerja seperti enzim katalase?
Berikanlah alasan contohnya.
Contoh enzim yang lain adalah enzim pencernaan,
misalnya enzim amilase. Amilase dengan memecah amilum menjadi maltosa. Amilase
dihasilkan oleh kelenjar saliva (ludah) dan dikeluarkan ke rongga mulut untuk
melakukan fungsinya.
BAB V
KESIMPULAN
1.
Dari percobaan
yang telah kami lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa enzim
katalase berperan dalam menguraikan racun dari H2O2 menjadi
H2O dan O2.
2.
Aktivitas Enzim
dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.
-
Suhu, dimana
enzim katalase tidak akan bekerja optimal pada suhu tinggi. karena kita ketahui
bahwa enzim katalase akan bekerja pada suhu netral.
-
Derajat
Keasaman pH, dimana enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral. sedangkan
pada keadaan pH < 7 (asa) dan pH > 7 (basa) tidak dapat menguraikan
secara optimal.
-
Semakin besar
konsentrasi enzim katalase, maka semakin banyak molekul substrat yang dapat
dipecahkan.
-
Semua organ
dalam tubuh mengandung enzim katalase yang konsentrasi terbesarnya terdapat di
hati dan dengan adanya enzim katalase yang terdapat dalam sel akan menguraikan
peroksida menjadi air ini sehingga tidak merugikan sel.
Gambar 10. Menghaluskan
hati ayam