Pengertian Teks Editorial Sebuah teks editorial atau opini
memang didominasi oleh pendapat berupa sudut pandang penulis terhadap suatu
permasalahan, tetapi penulis pun harus menyampaikan fakta yang terdapat di
lapangan mengenai hal tersebut. Berbeda dengan berita yang justru harus berisi
fakta dan bebas dari opini penulisnya.
Struktur
1. Pernyataan pendapat
(thesis statement)
Pernyataan pendapat atau disebut juga tesis merupakan begian yang mengemukakan
topik yang akan disampaikan. Biasanya terdapat pada awal paragraf sebagai
pembuka pembahasan.
2. Argumentasi (arguments)
Pada bagian ini, penulis menyampaikan fakta yang terjadi di lapangan dan
mengomentari fakta tersebut berdasarkan sudut pandangnya. Tujuan argumentasi
adalah untuk memengaruhi dan meyakinkan pembaca. Penulis ingin agar segala
sesuatu yang disampaikannya dibenarkan oleh pembaca sehingga pembaca pun
mengikutinya. Argumentasi biasanya terdiri atas beberapa paragraf.
3. Pernyataan ulang
pendapat (reiteration)
Bagian ini merupakan penutup opini yang berisi penegasan kembali tesis dan argumentasi agar pembaca semakin yakin
Bagian ini merupakan penutup opini yang berisi penegasan kembali tesis dan argumentasi agar pembaca semakin yakin
Kaidah
1.Terdapat kalimat
utama dalam setiap paragraf.
Dalam setiap paragraf selalu ada
kalimat utama.
Kalimat utama adalah kalimat yang
mewakili gagasan utama.
Contoh pada teks berjudul Perekonomian
Indonesia Memprihatinkan pada paragraf satu, Saat ini kondisi perekonomian
Indonesia sedang masa memprihatinkan.
2. Menggunakan adverbial
frekuensi.
Adverbia frekuensi adalah kata keterangan yang
menunjukkan intensitas kegiatan, seperti sering, kadang-kadang, jarang,
dan kerap.
Contoh, Hal ini tentu
seringkali membuat pusing masyarakat.
3. Menggunakan konjungsi yang
digunakan untuk menata argumentasi.
Konjungsi ini menunjukkan urutan
dari sebuah peristiwa, seperti pertama, kedua, kemudian, dan berikutnya.
Contohnya, kemudian, tak lama setelah itu, imbas dari kenaikan BBM mulai
terasa.
4. Menggunakan konjungsi untuk
memperkuat argumentasi.
Konjungsi ini menunjukkan tambahan
argumen dari argumen sebelumnya, seperti bahkan, juga, selain itu, dan lagi
pula, dan justru. Contohnya, Selain itu, cabai dan bawang pun ikut-ikutan
naik.
5. Menggunakan konjungsi yang
menyatakan harapan.
Konjungsi ini terdiri dua bagian
kalimat. Kalimat yang pertama berisi pernyataan sedangkan kalimat kedua berisi
tujuan atau harapan. Contohnya, Pemerintah mencari strategi-strategi jitu
untuk mengatasi masalah ekonomi agar ekonomi Indonesai tidak semakin parah.
6. Menggunakan kata kerja
material, relasional, dan mental.
- Kata kerja material adalah kata kerja yang menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa, seperti berlari, atau mencuci. Contohnya, Akibat kebijakan tersebut, masyarakat harus membeli BBM lebih mahal.
- Kata kerja relasional adalah kata kerja yang mengandung pengertian A adalah B. Kata kerja ini biasanya digunakan untuk menjabarkan sebuah definisi. Contohnya, Ironi memang, Indonesia adalah negara agraris, dan dahulu terkenal dengan swasembada beras, justru bermasalah dengan harga beras. Selain itu, adapula kata kerja relasional atributif. Kata kerja relasional atributif adalah kata kerja yang menyatakan milik. A memiliki B, contoh Budi memiliki tiga buah mobil.
- Kata kerja mental adalah kata kerja ini terdiri atas kata kerja yang menerangkan persepsi, afeksi, kognisi. Kata kerja persepsi adalah kata kerja yang berkaitan dengan pancaindera, contoh melihat, mendengar, mencium. Contohnya, Pemerintah harus melihat kondisi ekonomi masyarakat Indonesia secara real. Sedangkan kata kerja afeksi adalah kata kerja yang berkaitan dengan perasaan psikologis seseorang,seperti marah, sedih, khawatir, dan senang. Contohnya, masyarakat Indonesia khawatir dengan kondisi perekonomian Indonesia saat ini. Selain itu, ada pula kata kerja kognisi. Kata kerja kognisi adalah kata kerja yang berkaitan dengan proses memahami sesuatu, seperti berpikir, mengerti, dan memahami. Contohnya, Saya memahami bahwa kondisi perekonomian Indonesia saat ini dipengaruhi oleh merosotnya nilai tukar rupiah.
7. Kaya akan kosakata.
Dalam teks editorial/opini biasanya banyak dijumpai
kata-kata yang jarang digunakan dalam keseharian, seperti dianalogikan,
subsidi, imbas, dan kewirausahaan.
0 comments:
Post a Comment