MAKALAH LOMPAT JAUH
Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan
PJOK
Disusun Oleh :
Bondan
Novanis Punto Aji
1886
XI – MIPA 9
SMA NEGERI 10 SAMARINDA
SAMARINDA
KALIMANTAN TIMUR
2016
Kata Pengantar
Puji
syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq serta
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul lompat jauh. Makalah ini digunakan sebagai pengganti nilai praktek lompat
jauh.
. Shalawat serta salam tetap kami haturkan
pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. beserta keluarganya yang mana telah
mengantarkan kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang penuh dengan nuril islam
ini.
Dan berhubungan dengan selesainya makalah ini,
kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada banyak pihak yang telah
memberikan masukan-masukan kepada kami.
Untuk itu perkenankanlah kami menyampaikan rasa
terima kasih kepada:
1.
Bapak Surtiyo Utomo, M.Or, selaku guru PJOK kami;
2.
Bapak Armin, S.Pd, M.Pd , selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 10
Samarinda;
3.
Orang tua yang selalu memberikan motivasi;
4.
Serta, teman-teman yang kami sayangi.
Dengan penuh
kerendahan hati, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan selama
menyelesaikan makalah ini dan jauh dari taraf
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami menanti saran dan kritik yang
sifatnya membangun dari semua pembaca.
Untuk itu, semoga makalah yang kami
buat ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Terima kasih.
Samarinda, 23 Januari 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………................................. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………................ ii
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………………...................................
1
A.Latar belakang……………………………………………………………….................................. 1
B.Tujuan……………………………………………………………………….…..............................
1
C.Manfaat……………………………………………………………………….................................
1
BAB II
PEMBAHASAN………………………………………………………………..................................
2
A.Atletik…………………………………………………………………….......................................
2
B.Lompat jauh…………………………………………………………………..................................
2
C.Teknik lompat jauh……………………………………………………………............................... 2
D.Latihan lompat dan prinsip-prinsip latihan………………………………………........................... 4
E.Latihan lompat dengan melompati rintangan dan latihan lompat
meraih sasaran di atas……......... 6
F.Macam-macam gaya lompat jauh……………………………………………………...................... 7
G.Lapangan Lompat Jauh………………………………………………………………...................... 8
H.Peraturan permainan lompat jauh……………………………………………………...................... 9
BAB III
PENUTUP…………………………………………………………………………………................ 10
A.Kesimpulan………………………………………………………...................................................
10
B.Saran…………………………………………………………………………..................................
10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………....... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Atletik adalah gabungan
dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat. Kata ini berasal dari
bahasa Yunani "athlon" yang berarti "kontes". Atletik
merupakan cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama pada 776
SM. Induk organisasi untuk olahraga atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan
Atletik Seluruh Indonesia).
Masyarakat lain
menggemari kontes atletik, seperti Celtic, Teuton dan Goths yang juga digemari
orang Roma. Tetapi, olahraga ini sering dihubungkan dengan pelatihan tempur. Di
masa abad pertengahan anak seorang bangsawan akan dilatih dalam berlari,
bertarung dan bergulat dan tambahan berkuda, memanah dan pelatihan senjata.
Kontes antar rival dan sahabatsangat umum di arena resmi maupun tidak resmi.
Olahraga lompat jauh
berkembang pesat di daerah Eropa bahkan sekarang olahraga ini dikenal di
seluruh negara – negara di muka bumi ini. Dalam kejuaraan nasional maupun
dunia, olahraga ini menjadi salah satu inti dari cabang atletik. Oleh karena
itu lompat jauh sangat penting perannya dalam kejuaraan – kejuaraan olahraga
nasional maupun dunia.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Lompat jauh?
2. Bagai manakah cara atau
teknik-teknik dalam lompat jauh?
3. Peralatan atau perlengkapan
dalam lompat jauh?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian
loampat jauh
2. Untuk mengetahui cara atau
teknik-teknik dalam lompat jauh
3. Untuk mengetahui peralatan apa
saja yang digunakan dalam lompat jauh
D. Manfaat
1. Sebagai masukan bagi guru-guru penjaskes dan
pembina maupun pelatih olahraga dalam upaya memberikan latihan fisik khususnya
untuk meningkatkan kemampuan power dalam lompat jauh
2. Sebagai langkah awal bagi pengembangan
dan peningkatan proses belajar untuk meningkatkan kemampuan lompat jauh.
3. Sebagai bahan referensi pada makalah
lebih lanjut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Atletik
Dalam dunia olahraga, dikenal banyak
sekali cabang olahraga, antara lain adalah atletik, permainan, senam
dan beladiri. Dari keempat cabang olahraga tersebut, atletik mempunyai
peranan penting, karena gerakan-gerakannya merupakan gerakan dasar
bagi cabang olahraga lainnya. Dengan demikian dapatlah dikemukakan, bahwa
atetik adalah salah satu cabang yang dipertandingkan atau
diperlombakan yang meliputi atas nomor-nomor jalan, lari, lompat dan
lempar.
Dalam cabang olahraga atletik ada empat nomor lompat
yaitu nomor lompat jauh, lompat jangkit, lompat tinggi dan lompat tinggi galah.
Lompat jauh merupakan salah satu nomor atletik yang wajib diajarkan di SD, SMP
dan SMA.
B. Lompat Jauh
Lompat jauh merupakan salah satu
nomor lompat dari cabang olahraga atletik. Lompat jauh menurut Aip Syarifuddin
(1992 : 90) didefinisikan sebagai suatu bentuk gerakan melompat, mengangkat
kaki keatas kedepan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin
diudara (melayang diudara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan
melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.
Lompat jauh merupakan suatu gerakan melompat menggunakan tumpuan
satu kaki untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. Sasaran dan tujuan lompat jauh
adalah untuk mencapai jarak lompatan sejauh mungkin kesebuah letak pendaratan
atau bak lompat. Jarak lompatan diukur dari papan tolakan sampai batas terdekat
dari letak pendaratan yang dihasilkan oleh bagian tubuh. Dalam lompat jauh
terdapat beberapa macam gaya yang umum dipergunakan oleh para pelompat, yaitu :
gaya jongkok, gaya menggantung atau disebut juga gaya lenting dan gaya jalan di
udaraJadi mengenai awalan tumpuan / tolakan dan cara melakukan
pendaratan dari ketiga gaya tersebut pada prinsipnya sama. Salah satu gaya yang
digunakan dalam penelitian ini adalah gaya jongkok.
Bernhard (1993 : 45) menyatakan bahwa unsur-unsur dalam mencapai
prestasi lompat jauh yang maksimal adalah: 1) faktor kondisi fisik terutama
kecepatan tenaga lompatan dan tujuan yang diarahkan pada ketrampilan, 2) faktor
tehnik ancang-ancang, persiapan dan perpindahan fase melayang dan pendaratan.
Dari pendapat di atas dapat dikatakan bahwa dalam lompat jauh
terkandung unsur-unsur kondisi fisik yang meliputi : kecepatan, tenaga ledak
otot tungkai yang mengarah pada ketrampilan.
C. Teknik Lompat Jauh
Lompat jauh mempunyai empat fase gerakan, yaitu awalan, tolakan,
melayang dan mendarat serta terdapat tiga macam gaya yang membedakan antara
gaya yang satu dengan gaya yang lainnya pada saat melayang diudara. Uraian
mengenai keempat fase gerakan dalam lompat jauh adalah sebagai berikut:
a. Awalan
Awalan adalah langkah utama yang
diperlukan oleh pelompat untuk memperoleh kecepatan pada waktu akan melompat.
Jarak awalan yang biasa dan umum digunakan oleh para pelompat (atlet) dalam
perlombaan lompat jauh adalah : 1) untuk putra antara 40 m sampai 50 m; 2)
untuk putri antara 30 m sampai dengan 45 m. Untuk itu dalam melakukan lari
awalan, bukan hanya kecepatan lari saja yang dibutuhkan, akan tetapi ketepatan
langkah juga sangat dibutuhkan sebelum melakukan tolakan.
b. Tumpuan atau Tolakan
Tumpuan atau tolakan adalah gerakan
menolak sekuat-kuatnya dengan kaki yang terkuat, yaitu meneruskan kecepatan
horizontal ke kekuatan vertical yang dilakukan secara cepat. Dengan demikian
dapatlah dikatakan bahwa melakukan tolakan berarti jarak merubah kecepatan
horizontal menjadi kecepatan vertical.
Pada waktu menumpu seharusnya badan sudah condong kedepan, titik
berat badan harus terletak agak dimuka titik sumber tenaga, yaitu kaki tumpu
pada saat pelompat menumpu, letak titik berat badan ditentukan oleh panjang
langkah terakhir sebelum melompat (Yusuf Adisasmita,
1992 : 67-68).
c. Melayang di Udara
Sikap melayang adalah sikap setelah gerakan lompatan
dilakukan dan badan sudah terangkat tinggi keatas. Menurut Aip Syarifuddin
(1992 : 92/93) sikap dan gerakan badan di udara sangat
erat hubungannya dengan kecepatan awalan dan kekuatan tolakan.
Karena pada waktu pelompat lepas dari papan tolakan badan si pelompat akan
dipengaruhi oleh suatu kekuatan
Dalam hal yang sama Kalaupun mengadakan gerak yang lain harus
dijaga agar gerak selama melayang itu tidak menimbulkan perlambatan. Pada
lompat jauh, waktu melayang di udara berprinsip pada 3 hal sebagai berikut : 1)
bergerak ke depan semakin cepat semakin baik: 2) menolak secara tepat dan kuat;
3) adapun gerakan yang dilakukan selama melayang di udara tidak akan menambah
kecepatan gerak selama melayang dan hanya berperan untuk menjaga keseimbangan
saja.
Cara melakukan lompat jauh gaya jongkok
menurut Aip Syarifuddin (1992 : 93) pada waktu lepas dari tanah
(papan tolakan) keadaan sikap badan di udara jongkok dengan jalan
membulatkan badan dengan kedua lutut ditekuk, kedua tangan ke depan.
Pada waktu akan mendarat kedua kaki dijulurkan ke depan kemudian mendarat pada
kedua kaki dengan bagian tumit lebih dahulu, kedua tangan ke depan.
Pada prinsipnya sikap badan diudara bertujuan untuk berada selama
mungkin diudara menjaga keseimbangan tubuh dan untuk mempersiapkan pendaratan.
Dengan demikian tubuh akan melayang lebih lama.
d. Mendarat
Mendarat adalah sikap jatuh dengan posisi kedua kaki
menyentuh tanah secara bersama-sama dengan lutut dibengkokkan dan
mengeper sehingga memungkinkan jatuhnya badan kearah depan.. Mendarat merupakan
suatu gerakan terakhir dari rangkaian gerakan lompat jauh. Sikap mendarat pada
lompat jauh baik untuk lompat jauh gaya jongkok, gaya menggantung maupun gaya
jalan di udara adalah sama, yaitu : pada waktu akan mendarat kedua kaki dibawa
ke depan lurus dengan cara mengangkat paha ke atas, badan
dibungkukkan ke depan, kedua tangan ke depan, kemudian mendarat dengan kedua
tumit terlebih dahulu dan mengeper, dengan kedua lutut ditekuk, berat badan
dibawa kedepan supaya tidak jatuh dibelakang, kepala ditundukkan, kedua tangan
ke depan (Aip Syarifuddin, 1992 : 95).
Gerakan mendarat dapat disimpulkan
sebagai berikut : sebelum kaki menyentuh pasir dengan kedua tumit, kedua kaki
dalam keadaan lurus ke depan, maka segara diikuti ayunan kedua lengan ke depan.
Gerakan tersebut dimaksudkan supaya secepat mungkin terjadi perpindahan posisi
titik berat badan yang semula berada di belakang kedua kaki berpindah ke depan,
sehingga terjadi gerakan yang arahnya sesuai dengan arah lompatan dengan
demikian tubuh akan terdorong ke depan setelah menginjak pasir.
Untuk lebih jelasnya, gambar dibawah ini menunjukkan serangkaian gerakan lompat
jauh gaya jongkok dari take-off sampai sikap mendarat.
D. Latihan Lompat dan
Prinsip-Prinsip Latihan
a. Pengertian Latihan Lompat
Pengertian latihan lompat adalah melakukan gerakan melompat dengan
tumpuan satu kaki yang dilakukan secara berulang-ulang dan
setiap hari jumlah beban latihan ditambah. Latihan lompat yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah latihan lompat dengan melompati rintangan
dan lompat meraih sasaran di atas.
Latihan lompat adalah metode yang terbaik untuk meningkatkan power
maksimal pada otot tertentu. Cara yang paling baik untuk mengembangkan power
maksimal pada kelompok otot tertentu, ialah dengan merenggangkan (memanjangkan)
dahulu otot-otot tersebut secara eksplosif atau meledak-ledak. Untuk
melatih power otot tungkai dimulai dengan gerakan tungkai kearah yang
berlawanan (jongkok) yang disebut sebagai fase pre-regang (pre-stretching
phase), kemudian melompat dengan kuat keatas.
b. Prinsip-Prinsip Latihan
1) Prinsip Latihan Beban Bertambah ( Overload )
Untuk meningkatkan prestasi atlit prinsip overload
harus digunakan. Apabila atlet sudah merasa ringan pada beban yang diberikan
maka beban harus ditambah. Apabila tidak diberikan secara bertahap,
maka komponen kekuatan tidak akan dapat mencapai tahap potensi sesuai fungsi
kekuatan secara maksimal.
2) Prinsip Peningkatan Beban Terus Menerus
Otot yang menerima beban latihan lebih atau overload kekuatannya
akan bertambah dan apabila kekuatan bertambah, maka program latihan berikutnya
bila tidak ada penambahan beban, tidak lagi dapat menambah kekuatan. Penambahan
beban dalam jumlah repetisi tertentu, otot belum merasakan lelah.
3) Prinsip Urutan Pengaturan Suatu Latihan
Latihan berbeban hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga kelompok
otot besar mendapat giliran latihan lebih dulu sebelum latihan otot kecil. Hal
ini perlu agar kelompok otot kecil tidak mengalami kelelahan terlebih dahuu,
sebelum kelompok otot mendapat giliran latihan pengaturan latihan hendaknya
diprogramkan sedemikian rupa sehingga tidak terjadi dua bagian otot dalam tubuh
yang sama mendapat dua giliran latihan secara berurutan (M. Sajoto,
1988 : 115)
4) Prinsip Kekhususan Program Latihan
Menurut O’shea dalam bukunya M. Sajoto (1988 : 42) menyatakan bahwa
semua program latihan harus berdasarkan “SAID” yaitu Specific Adaptation to
Imposed Demands. Prinsip tersebut menyatakan bahwa latihan hendaknya bersifat
khusus, sesuai dengan sasaran yang akan dicapai. Bila akan meningkatkan
kekuatan, maka program latihan harus memenuhi syarat untuk tujuan
meningkatkan kekuatan.
Dengan kata lain latihan beban menuju peningkatan
kekuatan, hendaknya diprogram yang menuju nomor-nomor cabang olahraga yang
bersangkutan. Seperti diketahui bahwa untuk mendapatkan hasil lompatan yang
jauh dalam lompat jauh perlu adanya bentuk latihan untuk meningkatkan daya
ledak otot tungkai, latihan tersebut dapat dilakukan baik dengan menggunakan
alat atau tanpa alat. Menggunakan alat dalam hal ini adalah latihan lompat
dengan rintangan dan latihan lompat meraih sasaran di atas.
Selain keempat prinsip yang cukup mendasar untuk program latihan
menurut Tohar (2004 : 54) program latihan dapat diatur dan dikontrol dengan
cara memvariasikan beban latihan seperti volume,
intensitas, recovery dan frekuensi dalam suatu unit
program latihan harian. Volume menurut Depdikbud (1997 : 31) ialah
kuantitas beban latihan yang biasa dinyatakan dengan satuan jarak, jumlah
beberapa elemen jenis latihan, total waktu latihan, berat beban yang diangkat,
jumlah set dalam latihan interval dan sirkuit sebagai ukuran
rangsangan motorik dalam satu unit latihan. Intensitas menurut Tohar (2004 :
55) adalah takaran yang menunjukkan kadar atau tingkat pengeluaran energi, alat
dalam aktivitas jasmani baik dalam latihan maupun pertandingan. Intensitas
latihan plaiometrik dapat ditingkatkan dengan penambahan beban pada hal-hal
tertentu dengan peningkatan ketinggian rintangan-rintangan (bilah) untuk depth
jump atau dengan memperlebar jarak dalam longitudinal jump.
Dalam penelitian ini frekuensi latihan
yang dipakai adalah tiga kali per minggu selama enam minggu. Sehingga tidak
terjadi kelelahan yang kronis dengan lama latihan enam minggu tersebut.
E. Latihan Lompat Dengan
Melompati Rintangan dan Latihan Lompat Meraih Sasaran Di Atas
Untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai menurut Gerry A. Carr
(1997 : 141) dilatih dengan melompati rintangan dan menyundul bola yang
digantung dan dikatakan oleh Aip Syarifuddin (1992 : 10) untuk mendapatkan
lompatan yang tinggi dapat diberi rintangan kira-kira 25 cm sampai 30 cm.
Dengan jalan demikian anak-anak akan dapat melompat lebih tinggi kedua kaki
diangkat dan kedua lutut ditekuk.
Menurut Aip Syarifuddin (1992/1993 : 62) bahwa dalam membentuk
gerakan-gerakan dasar melompat dapat dilakukan dengan latihan diantaranya
lompat meraih suatu benda di atas dan lompat melewati temannya yang
merangkak.
Dari pendapat beberapa ahli di
atas, latihan lompat yang peneliti maksud adalah latihan lompat dengan
rintangan yang tingginya semakin meningkat dan latihan lompat meraih
serangkaian sasaran atau serangkaian bola yang digantung dimana ketinggian bola
gantungnya semakin ditingkatkan. Adapun uraian latihan tersebut adalah sebagai
berikut :
1) Latihan Lompat dengan Melompati Rintangan
a. Pelaksanaan
Sikap awal : berdiri kira-kira 3
meter disisi depan rintangan, sikap badan tegak. Gerakkannya : dari
sikap awal ancang-ancang (run up) 3 langkah dilanjutkan menolak dengan kaki
satu sebagai kaki tumpu (kiri) melompat di atas rintangan mendarat dengan dua
kaki kemudian langsung melompat kerintangan kedua dan seterusnya. Gerakan
melompat dilakukan terus berkesinambungan antar rintangan dengan tetap
memperhatikan ancang-ancang (run up) 3 langkah, jarak tolakan kaki dengan
rintangan 1 meter dengan ditandai garis batas tumpuan. Sikap badan saat
melompat di atas rintangan, tangan digerakkan ke atas dan paha kaki digerakkan
hingga horizontal. Pendaratan : mendarat dengan kedua kaki bersama-sama, posisi
kaki renggang selebar bahu dan sedikit jongkok kepala tegak kedua lengan
disamping badan.
b. Perlengkapan
Perlengkapan yang diperlukan dalam latihan lompat dengan rintangan
adalah bilah sebagai rintangan yang tingginya semakin meningkat dari 30 cm, 35
cm, 40 cm, 50 cm dan 55 cm. Adapun jarak antara rintangan 4 meter dan jarak
tumpuan dengan rintangan 1 meter.
2) Latihan Lompat Meraih Sasaran di Atas
a. Pelaksanaan
Sikap awal : berdiri tegak di depan sasaran di atas (bola
digantung), jarak kira-kir 3 meter. Selanjutnya melakukan ancang-ancang (run
up) 3 langkah kemudian melompat kedua lengan naik ke atas meraih bola di
gantung dengan bertumpu pada satu kaki (kiri), begitu mendarat ancang-ancang
dan melompat lagi untuk meraih bola digantung yang kedua dan seterusnya yang
dilakukan sebanyak 5 kali secara berkesinambungan. Sikap setelah menumpu
mengayunkan lengan dan kaki yang mengayun ke atas untuk membantu menambah
ketinggian. Waktu melakukan tolakan tetap memperhatikan ancang-ancang 3 langkah
dan menumpu dengan satu kaki, jarak tumpuan dengan garis vertical bola
digantung 1 meter yang ditandai pada garis batas tumpuan setiap bola digantung.Pendaratan
: mendarat dengan kedua kaki bersama-sama posisi badan agak jongkok, lutut agak
ditekuk dan tangan disamping badan.
b. Perlengkapan
Perlengkapan yang diperlukan untuk
latihan lompat meraih sasaran di atas adalah bola digantung dengan
ketinggian semakin meningkat dari 175 cm, 180 cm, 185 cm, 190 cm,
195 cm dan 200 cm, adapun jarak antar bola digantung 4 meter dan jarak tumpuan
melompat dengan garis vertical bola digantung 1 meter.
F.Macam-macam gaya lompat jauh
A.Lompat Jauh Gaya Jongkok (Gaya Orthodok)
1)Antara 30 sampai 40 meter. Latihan kecepatan awalan dapat dilakukan
dengan latihan-latihansprint 10 - 20 meter yang di lakukan berulang-ulang.
Panjang langkah, jumlah langkah, dankecepatan berlari dalam mengambil awalan
harus selalu sama. Menjelang tiga sampai empatlangkah sebelum balok tumpu,
seorang pelompat harus dapat berkonsentrasi untuk dapatmelakukan tumpuan dengan
kuat. Dengan catatan tanpa mengurangi kecepatan.
2)Tumpuan atau tolakan adalah perpindahan yang sangat cepat antara
lari awalan dan melayang. Ketepatan tumpuan pada
balok tumpu serta besarnya tenaga tolakan yang dihasilkan
oleh kaki (explosive power) kaki sangatlah menentukan pencapaian hasil lompatan.
Oleh sebab itu, latihan ketepatan menumpu pada balok tumpu dapat
dilakukandengan jumlah langkah sebanyak 5 hingga 7 langkah. Tumpuan kaki dapat
di lakukan dengankaki kiri maupun kaki kanan tergantung dari kaki mana yang
lebih kuat dan lebih dominan. Pada waktu menumpu badan condong ke
depan, titik berat badan harus terletak agak kedepan, titik berat badan harus
terletak agak ke depan.. Dengan sudut tolakan berkisar antara 40 – 50 derajat.
3)Melayang (sikap badan saat di udara) adalah setelah pelompat
menumpu pada balok tumpuan, maka dengan posisi badan condong ke depan
terangkat melayang di udara,bersamaan dengan ayunan kedua lengan ke depan atas.
Untuk mendapatkan tinggi dan jauhnya lompatan harus meluruskan kaki tumpu
selurus-lurusnya dan secepat-cepatnya. Pada waktu
naik, badan harus dapat ditahan dalam keadaan rileks (tidak kaku) gerakan-gerakan sikap tubuh
di udara (waktu melayang) inilah biasanya yang disebut gaya lompatan dalam lompat
jauh. Saat melayang ke dua kaki sedikit di tekuk sehingga posisi badan berada
dalam sikap jongkok. Keadaan ini supaya dapat dipertahankan sebelum
melakukan pendaratan.
4)Mendarat adalah pada waktu mendarat pelompat harus menjulurkan kedua
belah tangansejauh-jauhnya ke muka dengan tidak kehilangan keseimbangan
badannya supaya tidak jatuhke belakang. Pada waktu pendaratan lutut dibengkokan sehingga memungkinkan suatu momentum
membawa badan ke depan atas kaki mendarat di lakukan dengan tumit terlebih dahulu
mengenai tanah.
B.Lompat Jauh Gaya Berjalan di Udara
(Walking in the Air)Gaya berjalan di udara
merupakan salah satu gaya dalam lompat jauh. Mengapa di sebutgaya
berjalan di udara, karena gerak dan sikap badan di udara menyerupai dengan
orang yangsedang berjalan. Yang harus dikuasai unsur-unsur dalam melakukan
lompat jauh gaya berjalan diudara adalah; awalan, tumpuan/tolakan, melayang dan
mendarat. Tanpa penguasaan teknik yangbaik dan benar hasil yang diperolehnya
tidak akan maksimal.
1)Awalan adalah saat melakukan awalan sebaiknya dilakukan pada
jarak yang dirasakan cukupmemadai oleh pelompat. Pelompat memiliki naluri yang
berbeda antara pelompat yang satudengan yang lainnya. Yang perlu dipahami oleh
seorang pelompat jauh adalahpengembangan akselerasi, distribusi energi, dan
kecepatan. Agar saat tolakan tepat, guru bisamenggunakan tanda pada lintasan
yang akan dilalui pelompat.
2)Tumpuan adalah saat melakukan tumpuan dapat digunakan kaki kiri
atau kanan sesuaidengan kebiasaan pelompat. Sebaiknya gunakan kaki yang
memiliki kekuatan dominan.Ketika kaki menumpu ke balok badan harus dicondongkan
ke depan agar keseimbangan tetapterjaga. Pandangan ke depan dengan kedua lengan
berada di samping atas badan.
3)Melayang adalah setelah pelompat menumpu pada balok tumpuan, maka
badan akan dapatterangkat ke udara. Dengan melakukan sikap berjalan di udara
kedua kaki saling bergantian mengayuh di udara. Sebelum kaki mendarat upayakan
berada dalam posisi di udara selama mungkin, agar menghasilkan lompatan
maksimal.
4)Mendarat adalah pada waktu mendarat pelompat harus berusaha
menjulurkan kedua belahtangannya ke depan dan kemudian ditarik ke belakang.
Sementara kedua kaki dilujurkan kedepan sejauh mungkin. Daratkan kedua kaki
secara bersamaan agar terhindar dari cedera.Jatuhkan berat badan ke depan.
G.Lapangan lompat jauh
a) Catatan
- Bak lompat diisi dengan pasir
- Apabila pelompat gagal/diskualifikasi yuri mengangkat bendera merah
- Apabila pelompat melakukan dengan baik yuri mengangkat bendera putih
- Lebar awalan 122 cm
- Panjang balok 122 cm
- Lebar balok 20 cm
b) Hal – hal yang perlu dihindari :
- Memperpendek atau memperpanjang langkah terakhir sebelum bertolak.
- Bertolak dari tumit dengan kecepatan yang tidak memadai.
- Badan miring jauh kedepan atau kebelakang.
- Fase yang tidak seimbang.
- Gerak kaki yang premature.
- Tak cukup angkatan kaki pada pendaratan.
- Satu kaki turun mendahului kaki lain pada darat.
c) Hal – hal yang harus diperhatikan/dilakukan
- pelihara kecepatan sampai saat menolak
- capailah dorongan yang cepat dan dinamis dan balok tumpuan.
- Rubahlah sedikit posisi lari, baertujuan mencapai posisi lebih tegak.
- Gunakan gerakan kompensasi lengan yang baik
- Capailah jangkuan gerak yang baik.
- Gerak akhir agar dibuwat lebih kuat dengan menggunakan lebih besar daya kepadanya.
- Latihan gerakan pendaratan.
- Kuasai gerak yang betul dari lengan dan kaki dalam meluruakan dan membengkokkan.
- Bak lompat diisi dengan pasir
- Apabila pelompat gagal/diskualifikasi yuri mengangkat bendera merah
- Apabila pelompat melakukan dengan baik yuri mengangkat bendera putih
- Lebar awalan 122 cm
- Panjang balok 122 cm
- Lebar balok 20 cm
b) Hal – hal yang perlu dihindari :
- Memperpendek atau memperpanjang langkah terakhir sebelum bertolak.
- Bertolak dari tumit dengan kecepatan yang tidak memadai.
- Badan miring jauh kedepan atau kebelakang.
- Fase yang tidak seimbang.
- Gerak kaki yang premature.
- Tak cukup angkatan kaki pada pendaratan.
- Satu kaki turun mendahului kaki lain pada darat.
c) Hal – hal yang harus diperhatikan/dilakukan
- pelihara kecepatan sampai saat menolak
- capailah dorongan yang cepat dan dinamis dan balok tumpuan.
- Rubahlah sedikit posisi lari, baertujuan mencapai posisi lebih tegak.
- Gunakan gerakan kompensasi lengan yang baik
- Capailah jangkuan gerak yang baik.
- Gerak akhir agar dibuwat lebih kuat dengan menggunakan lebih besar daya kepadanya.
- Latihan gerakan pendaratan.
- Kuasai gerak yang betul dari lengan dan kaki dalam meluruakan dan membengkokkan.
1.Gambar Lapangan
2. Keterangan Gambar
a. Lebar lintasan awalan = 122 cm
b. Lebar papan tumpu = 20 cm
c. Panjang papan tumpu = 122 cm
d. Bak lompat diisi dengan pasir
a. Lebar lintasan awalan = 122 cm
b. Lebar papan tumpu = 20 cm
c. Panjang papan tumpu = 122 cm
d. Bak lompat diisi dengan pasir
H.Peraturan permainan lompat jauh
1. Hal hal yang perlu diperhatikan
untuk meraih hasil maksimal
-Jarak awalan 30-40 dan dilakukan secepat cepatnya
-Menggunakan kaki yang kuat untuk melakukan tolakan.
-Diusahakan melayang selama mungkin
-Waktu mendarat jangan sampai jatuh ke belakang
2. Diskualifikasi
-Dipanggil 3 menit belum melompat
-Menumpu dengan 2 kaki
-Kembali ke arah awalan, setelah melompat
-Mendarat luar bak lompat
-Juri mengangkat bendera merah apabila pelompat gagal
-Juri mengangkat bendera putih jika lompatan benar
-Jarak awalan 30-40 dan dilakukan secepat cepatnya
-Menggunakan kaki yang kuat untuk melakukan tolakan.
-Diusahakan melayang selama mungkin
-Waktu mendarat jangan sampai jatuh ke belakang
2. Diskualifikasi
-Dipanggil 3 menit belum melompat
-Menumpu dengan 2 kaki
-Kembali ke arah awalan, setelah melompat
-Mendarat luar bak lompat
-Juri mengangkat bendera merah apabila pelompat gagal
-Juri mengangkat bendera putih jika lompatan benar
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lompat jauh
adalah cabang olahraga atletik yang bertujuan melompat dengan pencapaian jarak
lompatan yang sejauh jauhnya. Maka untuk mencapai jarak lompat yang jauh,
terlebih dahulu pelompat harus memahami unsur – unsur pokok pada lompat. Dalam lompat
jauh terdapat bak lompat yang berisi pasir sebagai tempat pendaratan akhir dari
melompat.
Atletik adalah
event asli dari Olimpiade pertama ditahun 776 sebelum Masehi dimana
satu-satunya event adalah perlombaan lari atau stade Ada beberapa “Games” yang
digelar selama era klasik Eropa. The Roman Games – Berasal dari akar Yunani
murni, Roman Games memakai perlombaan
lari dan melempar. Bukannya berlomba kereta kuda dan bergulat seperti di
Yunani, olahraga Etruscan memakai pertempuran galiatoral, yang juga sama-sama
memakai panggung.
Yang menjadi
tujuan dari lompat jauh adalah pencapain jarak lompatan yang sejauh jauhnya.
Dalam lompat jauh gaya dibagi menjadi 3 macam gaya, yaitu gaya jongkok, gaya
berjalan di udara, dan gaya menggantung. Banyak hal yang perlu di perhatikan
dalam olahraga lompat jauh, agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan.
B. Saran
Berdasarkan pada hasil akhir dari
penelitian ini maka dapat diberikan saran bagi Guru Penjaskes dan pelatih untuk
memperoleh hasil yang lebih baik dalam latihan daya ledak otot tungkai
disarankan menggunakan bentuk latihan lompat dengan rintangan, karena sudah
diuji bahwa latihan lompat dengan rintangan mempunyai pengaruh lebih
baik dari pada latihan lompat meraih sasaran di atas terhadap
kemampuan lompat jauh gaya jongkok.
DAFTAR PUSTAKA
Aip Syarifuddin. 1992. Atletik. Jakarta : Depdikbud.
Aip Syarifuddin dan Muhadi. 1992/1993. Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan. Jakarta : Depdikbud.
Bernhard, G. 1993. Atletik Prinsip Dasar
Latihan Loncat Tinggi, Jauh, Jangkit dan Loncat
Galah. Terjemahan dari String Trainning voor. Djeugd. Semarang :
Dahara Prize.
Carr, Gerry. 2000. Atletik (Edisi
Terjemahan). Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Depdikbud. 2004. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi SD
dan MI. Jakarta: Dharma Bhakti.
0 comments:
Post a Comment